Monday, February 16, 2015

Kesan Shiki OriOri daerah Chugoku/ Shikoku

Halllloooo semuanya…
Terima kasih sebelumnya udah mengunjungi blog saya.
Mohon maaf kalo blog ini masih sederhana, karena blog yang lama telah hilang karena lupa password. Jadi sedang mengumpulkan beberapa artikel yang dulu sempat dibuat. Butuh waktu sepertinya. Ganbatte..

Oke untuk postingan minggu ini saya lagi – lagi mau membagi kesan setelah menonton hampir seluruh daerah untuk acara Shiki Ori Ori di Waku Waku Japan. Yang masih belum tau, ya ketinggalan banget deh. Hahaha. Bisa di cari google mengenai acara ini atau klik DISINI



Kali ini kesannya mengenai daerah Chugoku/ Shikoku.
Saya menonton hampir seluruh episode untuk daerah ini.
Tetapi saya memilih untuk memberikan kesan pada episode pada tanggal 5, 7 dan 9 Februari 2015. Kenapa cuma tiga tayangan ini? Karena ketiga tayangan ini satu kesatuan menurut saya mengenai kekayaan kuliner dan sumber daya berupa sayuran dan hasil laut di Jepang. Eits tapi jangan salah tayangan tiga episode ini tidak hanya memberikan informasi mengenai kekayaan kuliner dan sumber daya berupa sayuran dan hasil laut saja loh tetapi juga bagaimana sikap masyarakat Jepang yang sangat mendidik bagi penonton yaitu penghormatan dan rasa syukur mereka kepada alam yang telah memberikan bahan yang berlimpah bagi mereka.

Betapa kayanya sumber daya berupa sayuran dan hasil laut di daerah Tottori, Shimane yang dapat dijadikan masakan lokal yang enak. Saya baru tau karena menonton acara ini ada namanya Akar Budrock yang dapat dijadikan nasi Gonbo, Ikan Sorowot yang kaya protein dicampur dengan alpukat yang kaya lemak menjadi Sate. Cuma dua? Engga donk. Masih ada Rumput laut Nori yang hidup melekat di batu kering bahkan bisa dimakan langsung atau dimasak menjadi sup bernama Zoni Nori Uppurui. Ada juga nih tomat Ohara dan Bawang Rakkyo yang sering disebut Sashimi Gurun. Pasti diantara pembaca juga baru tahu kan? Yang udah tau, udah pernah ngerasain belum? Kalo saya, baru tau dan belum ngerasain. hahahaha



Dari sayuran dan hasil laut khas Tottori kita menuju ke kesan mengenai Laut Pendalaman Seto di Okayama, Kagawa. Karena daerah yang disekitar laut pula disini diceritakan ada kuliner khas loh dari kekayaan laut berupa es krim tiram goreng, belut conger yang dijadikan okonomiyaki dan gurita shimotsui yang merupakan salah satu gurita terenak di Jepang. Hayo pada dibasuh iler nya haha. Karena jujur saat menonton pun, saya ngiler pengen nyobain. Pas buat pos ini pun saya ngiler apalagi nonton. Pernah makan sushi yang didalamnya 10 macam bahan? Emang ada? Wah Ada loh di pulau Sodoshimi masih sekitar Laut pendalaman Seto namanya Hishio Dori. Pasti istimewa ya kalo bisa ngerasain 10 macam bahan enak digabungkan di dalam mulut. Di daerah ini juga ada Tarian terkenal yang selalu dijaga tradisinya yaitu Tari Shiraishi yang memiliki 13 gerakan untuk memberi penghormatan pada tentara yang tewas pada zaman peperangan. Yang buat bangganya adalah anak – anak penerus warisan kebudayaan ini sangat bangga dan senang untuk mempelajari kebudayaan ini.



Sekarang kita beralih dengan harta karun Jepang yang tidak tampak bagi mata penonton yaitu sikap perilaku dan sifat masyarakat Jepang. Diwakili melalui tanyangan tekad dan kegigihan para penjual mie soba di sekitar kuil di Izumo, lima toko Ramen legendaris di Tokushima (Toko Yamakyo, Toko Inoko, Toko Aziozora, Toko Shoyuken, Toko Osho) dan pembuat garam yang dapat bertahan berpuluh puluh tahun tersebut patut dicontoh bahwa keberhasilan tidak datang dengan instan. Karena mereka pernah gagal hingga menutup usaha. Tetapi mereka tidak menyerah begitu saja terus bereskperimen bersama keluarganya karena mereka sangat menghargai konsumen,  konsumen itu tidak pernah bohong.



Saya sangat tersentuh dan terbawa suasana haru saat cerita ibu – ibu yang telah berusia 70 tahun pembuat Jakoten di Ehime, mereka  berjuang  tanpa lelah bekerja dimulai dari pukul 02.00 hingga malam. Jakoten atau Tempura dengan nama toko Haruchan terbuat dari ikan Harambo yang merupakan hasil laut di Kota Wajima. Toko ini sukses mendapatkan nomor satu penjualan melalui internet di Jepang hingga Hokkaido. Saya jadi belajar bahwa bekerja itu harus punya tekad dan passion serta ikatan tim yang kuat antar pekerja. Mereka juga sangat baik ketika bagaimana dalam tayangan ibu ketua meminta temannya membagikan Jakoten ke kru. Dalam hati saya berkata “Saya juga mau donk bu”. hehehe.

Baik sekali untuk memperkenalkan Jepang bukan hanya lokasi wisata dan kebudayannya tetapi juga sikap perilaku masyarakatnya juga merupakan harta karun tak ternilai yang bisa dijadikan inspirasi untuk seluruh dunia bahwa ini loh Jepang yang sesungguhnya. Dan acara Shiki OriOri ini memberikan hal itu dan membedakan acara ini dengan acara Jepang lain yang hanya memperlihatkan dari segi luar dan tampak saja.

Ohya gambar yang saya tampilkan dalam post ini tidak sepenuhnya yang ada ditampilkan oleh acara Shiki OriOri, saya mencari gambar di google.com dan website Waku Waku Japan guna membantu para pembaca menambahkan kesan dan bukti bahwa apa yang saya tonton sangat indah. Informasi nih bahwa Waku Waku Japan sudah membuka 5 pendaftaran Reporter. Saya udah 4 kali mendaftar sebagai reporternya dan belum ada tanda – tanda untuk diberikan kepercayaan tetapi masih ada satu kesempatan lagi. Ayo yang lain juga daftar ya. Oke sekian dulu kesan untuk keempat kalinya ini. Semoga tidak bosan yaa..


Terima kasih banyak.