Halllloooo semuanya…
Terima kasih sebelumnya udah
mengunjungi blog saya.
Mohon maaf kalo blog ini
masih sederhana, karena blog yang lama telah hilang karena lupa password. Jadi
sedang mengumpulkan beberapa artikel yang dulu sempat dibuat. Butuh waktu sepertinya.
Ganbatte..
Oke untuk postingan minggu
ini saya lagi – lagi mau membagi kesan setelah menonton hampir seluruh daerah untuk acara Shiki Ori
Ori di Waku Waku Japan. Yang masih belum tau, ya ketinggalan banget deh. Hahaha.
Bisa di cari google mengenai acara ini atau klik DISINI
Kali ini kesannya mengenai
daerah Chugoku/ Shikoku.
Saya menonton hampir seluruh
episode untuk daerah ini.
Tetapi saya memilih untuk
memberikan kesan pada episode pada tanggal 5, 7 dan 9 Februari 2015. Kenapa
cuma tiga tayangan ini? Karena ketiga tayangan ini satu kesatuan menurut saya
mengenai kekayaan kuliner dan sumber daya berupa sayuran dan hasil laut di
Jepang. Eits tapi jangan salah tayangan tiga episode ini tidak hanya memberikan
informasi mengenai kekayaan kuliner dan sumber daya berupa sayuran dan hasil
laut saja loh tetapi juga bagaimana sikap masyarakat Jepang yang sangat mendidik bagi penonton
yaitu penghormatan dan rasa syukur mereka kepada alam yang telah memberikan bahan yang
berlimpah bagi mereka.
Betapa kayanya sumber daya
berupa sayuran dan hasil laut di daerah Tottori, Shimane yang dapat dijadikan
masakan lokal yang enak. Saya baru tau karena menonton acara ini ada namanya Akar
Budrock yang dapat dijadikan nasi Gonbo, Ikan Sorowot yang kaya protein
dicampur dengan alpukat yang kaya lemak menjadi Sate. Cuma dua? Engga donk.
Masih ada Rumput laut Nori yang hidup melekat di batu kering bahkan bisa
dimakan langsung atau dimasak menjadi sup bernama Zoni Nori Uppurui.
Ada juga nih tomat Ohara dan Bawang Rakkyo yang sering disebut Sashimi Gurun.
Pasti diantara pembaca juga baru tahu kan? Yang udah tau, udah pernah ngerasain
belum? Kalo saya, baru tau dan belum ngerasain. hahahaha
Dari
sayuran dan hasil laut khas Tottori kita menuju ke kesan mengenai Laut
Pendalaman Seto di Okayama, Kagawa. Karena daerah yang disekitar laut pula disini
diceritakan ada kuliner khas loh dari kekayaan laut berupa es krim tiram
goreng, belut conger yang dijadikan okonomiyaki dan gurita shimotsui yang
merupakan salah satu gurita terenak di Jepang. Hayo pada dibasuh iler nya haha.
Karena jujur saat menonton pun, saya ngiler pengen nyobain. Pas buat pos ini pun
saya ngiler apalagi nonton. Pernah makan sushi yang didalamnya 10 macam bahan? Emang
ada? Wah Ada loh di pulau Sodoshimi masih sekitar Laut pendalaman Seto namanya
Hishio Dori. Pasti istimewa ya kalo bisa ngerasain 10 macam bahan enak
digabungkan di dalam mulut. Di daerah ini juga ada Tarian terkenal yang selalu
dijaga tradisinya yaitu Tari Shiraishi yang memiliki 13 gerakan untuk memberi
penghormatan pada tentara yang tewas pada zaman peperangan. Yang buat bangganya
adalah anak – anak penerus warisan kebudayaan ini sangat bangga dan senang untuk
mempelajari kebudayaan ini.
Sekarang
kita beralih dengan harta karun Jepang yang tidak tampak bagi mata penonton yaitu
sikap perilaku dan sifat masyarakat Jepang. Diwakili melalui tanyangan tekad dan kegigihan
para penjual mie soba di sekitar kuil di Izumo, lima toko Ramen legendaris di
Tokushima (Toko Yamakyo, Toko Inoko, Toko Aziozora, Toko Shoyuken, Toko Osho) dan
pembuat garam yang dapat bertahan berpuluh puluh tahun tersebut patut dicontoh
bahwa keberhasilan tidak datang dengan instan. Karena mereka pernah gagal
hingga menutup usaha. Tetapi mereka tidak menyerah begitu saja terus
bereskperimen bersama keluarganya karena mereka sangat menghargai konsumen, konsumen itu tidak pernah bohong.
Saya sangat tersentuh dan
terbawa suasana haru saat cerita ibu – ibu yang telah berusia 70
tahun pembuat
Jakoten di Ehime, mereka berjuang tanpa lelah bekerja dimulai dari
pukul 02.00 hingga malam. Jakoten atau Tempura dengan nama toko Haruchan
terbuat dari ikan Harambo yang merupakan hasil laut di Kota Wajima. Toko ini sukses
mendapatkan nomor satu penjualan melalui internet di Jepang hingga Hokkaido. Saya jadi belajar
bahwa bekerja itu harus punya tekad dan passion serta ikatan tim yang kuat
antar pekerja. Mereka juga sangat baik ketika bagaimana dalam tayangan ibu
ketua meminta temannya membagikan Jakoten ke kru. Dalam hati saya berkata “Saya
juga mau donk bu”. hehehe.
Baik sekali untuk
memperkenalkan Jepang bukan hanya lokasi wisata dan kebudayannya tetapi juga
sikap perilaku masyarakatnya juga merupakan harta karun tak ternilai yang bisa
dijadikan inspirasi untuk seluruh dunia bahwa ini loh Jepang yang sesungguhnya.
Dan acara Shiki OriOri ini memberikan hal itu dan membedakan acara ini dengan
acara Jepang lain yang hanya memperlihatkan dari segi luar dan tampak saja.
Ohya
gambar yang saya tampilkan dalam post ini tidak sepenuhnya yang ada ditampilkan
oleh acara Shiki OriOri, saya mencari gambar di google.com dan website Waku Waku Japan guna membantu para
pembaca menambahkan kesan dan bukti bahwa apa yang saya tonton sangat indah. Informasi nih bahwa Waku Waku Japan sudah membuka 5 pendaftaran Reporter. Saya udah 4 kali mendaftar sebagai reporternya dan belum ada tanda – tanda untuk
diberikan kepercayaan tetapi masih ada satu kesempatan lagi. Ayo yang lain juga
daftar ya. Oke sekian dulu kesan untuk keempat kalinya ini. Semoga tidak bosan yaa..
Terima
kasih banyak.