Sunday, October 14, 2018

Contoh Soal Audit II


AUDIT SIKLUS PENGELUARAN, UTANG, DAN AKTIVA

1.     Prosedur konfirmasi yang dilaksanakan dalam pemeriksaan utang dagang tidak sepenting prosedur konfirmasi yang dilaksanakan dalam pemeriksaan piutang dagang karena:
A.   Bukti yang mendukung catatan utang lebih kompeten sedangkan bukti yang mendukung catatan piutang kurang kompeten. Konfirmasi piutang merupakan prosedur audit untuk memperoleh bukti dokumenter yang kompetensinya paling tinggi yang tidak didapati oleh auditor dalam bukti-bukti yang mendukung pencatatan piutang dagang.
B.    Konfirmasi dalam pemeriksaan piutang dagang secara eksplisit diatur dalam standar pekerjaan lapangan yang ketiga sedangkan konfirmasi piutang dagang tidak.
C.    Konfirmasi utang dagang merupakan mandatory procedure sedangkan konfirmasi piutang dagang bukan merupakan mandatory procedure.
D.   Konfirmasi utang dagang hanya dilakukan jika pengendalian intern terhadap utang jelek, sedangkan konfirmasi piutang dagang tetap dilaksanakan baik pengendalian intern terhadap piutang ketat maupun jelek.

2.     Perbedaan karakteristik pemeriksaan antara aktiva lancer dan utang lancar adalah:
A.   Perusahaan mempunyai kecenderungan overstatement aktiva lancar, di lain pihak perusahaan mempunyai kecenderungan understatement utang lancar. Di samping itu pemeriksaan terhadap aktiva lancar biasanya memerlukan waktu lebih lama bila dibanding pemeriksaan terhadap utang lancar.
B.    Penyajian elemen aktiva lancar sebagian besar menyangkut masalah penilaian dan cenderung overstated sedangkan penyajian elemen utang lancar sebagian besar berhubungan dengan fakta dan cenderung understated.
C.    Frekuensi terjadinya mutasi aktiva lancar jauh lebih tinggi bila dibanding dengan frekuensi mutasi utang lancar.
D.   Active lancar lebih mudah digunakan untuk window dressing bila dibandingkan dengan utang lancar.

3.     Karakteristik pemeriksaan terhadap aktiva lancar adalah:
A.   Jangka waktu pemeriksaan lama karena mutasinya tinggi dan menyangkut masalah penilaian. Pemeriksaan dititikberatkan pada verifikasi saldo aktiva lancar pada tanggal neraca dan diarahkan pada pencarian kemungkinannya adalah overstatement aktiva lancar.
B.    Jangka waktu pemeriksaan lama karena sulitnya mencari bukti-bukti adanya overstatement aktiva lancar dan karena penilaiannya berdasarkan net reliable value.
C.    Pemeriksaan aktiva lancar dititikberatkan pada verifikasi mutasi selama setahun yang diaudit.
D.   Jangka waktu pemeriksaan pendek karena nilai investasi dalam aktiva lancar biasanya relatif rendah.

4.     Perusahaan membeli persediaan barang dagangan dengan syarat f.o.b shipping point. Barang telah diterima di gudang pada tanggal 31 Desember 19X0 dan telah dihitung dalam perhitungan fisik persediaan pada tanggal tersebut. Faktur pembelian (dengan jumlah rupiah Rp 20.000.000,00) baru diterima tanggal 5 Januari 19X0 dan dicatat sebagai transaksi pembelian bulan 19X1.
A.   Kasus tersebut di atas menimbulkan adanya unrecorded liabilities pada tanggal 31 Desember 19X0 (tanggal neraca). Oleh karena itu auditor harus mengusulkan penyesuaian kepada klien.
B.    Unrecorded liabilities pada tanggal neraca sebesar Rp 20.000.000,00 tersebut harus diusulkan oleh auditor kepada klien untuk dilakukan penyesuaian karena earning power tahun 19X0 dan current ratio tanggal 31 Desember 19X0 terpengaruh jika seandainya tidak diadjust.
C.    Unrecorded liability pada tanggal neraca tersebut tidak perlu diusulkan untuk dilakukan penyesuaian karena tidak mempunyai pengaruh terhadap current position dan earning power.
D.   Unrecorded liability sebesar Rp 20.000.000,00 pada tanggal neraca tersebut harus diusulkan untuk dilakukan penyesuaian karena meskipun current position tidak terpengaruh tetapi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap earning power.

5.     Prosedur audit untuk menemukan adanya unrecorded liabilities adalah:
A.   Memeriksa daftar unrecorded liabilities; memeriksa transaksi-transaksi yang dicatat setelah tanggal neraca, mengirim konfirmasi kepada kreditur, memeriksa penjualan barang titipan (consignment), mempelajari peraturan perpajakan yang bersangkutan dengan usaha klien.
B.    Memeriksa penjualan barang titipan; mengirim konfirmasi ke bank; memeriksa transaksi-transaksi yang dicatat dalam buku voucher register, buku jurnal pengeluaran kas, atau check register serta buku jurnal umum setelah tanggal neraca; mempelajari peraturan pajak yang bersangkutan dengan usaha klien.
C.    Memeriksa notulen rapat direksi dan dewan komisaris, memeriksa kontrak-kontrak pembelian; wawancara dengan pengacara klien.
D.   Minta daftar unrecorded liabilities; lakukan vouching terhadap pendebitan dan pengkreditan terhadap unrecorded liabilities; kirimkan konfirmasi kepada kreditur dan selidiki saldo debit rekening unrecorded liabilities.




AUDIT SIKLUS GAJI DAN UPAH, PERSEDIAAN, DAN PRODUKSI

1.     Pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan bertujuan untuk:
A.   Menguji kebenaran perhitungan fisik persediaan yang telah dilaksanakan oleh klien.
B.    Membuktikan adanya persediaan yang tercantum dalam neraca.
C.    Memperoleh (bukti yang cukup kompeten) keyakinan apakah persediaan yang tercantum dalam neraca sesungguhnya secara fisik ada dan apakah kuantitas persediaan ditentukan dengan metode-metode yang cukup teliti dan dapat dipercaya serta apakah persediaan dalam keadaan dapat dijual atau dapat digunakan.
D.   Membuktikan cukup tidaknya struktur pengendalian intern terhadap persediaan.

2.     Di dalam melaksanakan pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan auditor melakukan:
A.   Perhitungan terhadap persediaan klien, baik yang disimpan di gudang maupun yang berada di gedung pihak luar.
B.    Pengujian terhadap hasil perhitungan fisik persediaan yang dilakukan oleh klien.
C.    Perhitungan fisik persediaan bersama-sama dengan klien.
D.   Test terhadap inventory pricing dan inventory count.

3.     Klien menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO) untuk sebagian persediaan dan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk persediannya yang lain, dalam keadaan demikian dapatkah akuntan publik memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian?
A.   Dapat, karena bagi akuntan publik yang terpenting adalah konsistensi penerapan metode. Jika metode yang digunakan tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
B.    Tidak dapat, karena menurut standar akuntansi keuangan, semua persediaan harus ditentukan harga pokoknya dengan metode yang sama dan harus konsisten penerapannya.
C.    Dapat, karena standar auditing (standar pekerjaan lapangan yang kedua) menentukan bahwa perusahaan dapat menggunakan inventory costing method yang berbeda-beda untuk setiap kelompok persediaan.
D.   Dapat, karena standar akuntansi tidak melarang digunakannya inventory costing method yang berbeda untuk berbagai kelompok persediaan yang dimiliki perusahaan.

4.     Bertitik tolak dari prosedur pengendalian yang baik, pembagian atau distribusi cek upah atau amplop upah kepada buruh-buruh yang berhak, yang paling baik dilakukan atau ditangani oleh:
A.   Bagian akuntansi.
B.    Bagian personalia.
C.    Bagian keuangan.
D.   Bagian pengawasan buruh.
E.    Bagian pencatatan waktu.

5.     Tidak termasuk bukti audit terhadap persediaan adalah:
A.   Faktur penjualan.
B.    Faktur pembelian.
C.    Order pembelian.
D.   Laporan penerimaan barang.



Audit Siklus Pendapatan dan Piutang

1. Prosedur audit untuk menentukan apakah saldo piutang dagang dapat ditagih atau tidak, dapat dilakukan dengan cara:
A. Membandingkan jumlah penghapusan piutang dagang dengan jumlah penjualan
B. Melakukan konfirmasi piutang dagang
C. Melakukan analisis terhadap daftar umur piutang
D. Membandingkan faktur penjualan konsumennya
E. Melakukan wawancara dengan bagian buku besar piutang

2. Kebenaran (validitas) piutang dagang tidak dapat diperiksa dengan cara:
A. Membandingkan faktur dengan konsumennya
B. Melakukan konfirmasi piutang bentuk positif
C. Mencocokkan rekening piutang dengan jurnal penjualan
D. Membandingkan pesanan penjualan dengan fakturnya
E. Mencocokkan kartu piutang dengan buku besarnya

3. Pengujian dengan cara memeriksa apakah setiap pesanan penjualan telah disetujui oleh bagian kredit bertujuan untuk:
A. Memeriksa ketelitian jumlah piutang
B. Menilai struktur pengendalian intern terhadao prosedur penjualan
C. Memeriksa kolektibilitas piutang
D. Memeriksa kebenaran jumlah penjualan kredit
E. Menentukan jumlah penghapusan piutang

4. Dalam rangka pemeriksaan terhadap pos retur dan rabat penjualan, pengujian analisis sebaiknya digunakan pada:
A. Awal pemeriksaan
B. Pertengahan pemeriksaan
C. Akhir pemeriksaan
D. Awal dan akhir pemeriksaan
E. Sepanjang pemeriksaan

5. Hasil pengujian terhadap struktur pengendalian intern piutang ternyata menunjukkan bahwa struktur tersebut dapat diandalkan, dan jumlah piutang per debitur relatif kecil - kecil. Bila auditor ingin mengadakan konfirmasi sebaiknya ia menggunakan jenis:
A. Konfirmasi positif
B. Konfirmasi negatif
C. Konfirmasi terbuka
D. Konfirmasi blangko
E. Zero confirmation