Sunday, September 30, 2018

PEMERIKSAAN PERSEDIAAN (Inventories)

PENGERTIAN PERSEDIAAN
PSAK No. 14, hal. 14.1 s.d. 14.2 dan 14.9-IAI, 2002 :
Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa
Persediaan :
Barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali
Barang jadi yang telah diproduksi
Barang Dalam Penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi
Biaya persediaan meliputi :
Semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai
Persediaan harus diukur berdasarkan :
Biaya atau nilai realisasi, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realiable value)

Sifat persediaan :
Merupakan aktiva lancar (current assets) karena masa perputarannya kurang atau sama dengan satu tahun
Merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang dan industri
Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi
Contoh rekening persediaan :
  • Bahan baku (raw material)
  • Barang dalam proses (work in process)
  • Barang jadi (finished goods)
  • Suku cadang (spare-part)
  • Bahan pembantu : oli, bensin, solar
  • Barang dalam perjalanan (goods in transit)
  • Barang konsinyasi (consignment in dan out)

TUJUAN PEMERIKSAAN PERSEDIAAN
  1. Memeriksa keberadaan internal control atas persediaan
  2. Memeriksa keberadaan,keterjadian dan kepemilikan persediaan yang tercantum di Neraca 
  3. Memeriksa kesesuaian metode penilaian persediaan dengan PABU/PSAK
  4. Memeriksa kesesuaian pencatatan persediaan
  5. Memeriksa allowance untuk barang rusak (defective), bergerak lambat (slow moving) dan ketinggalan mode (absolescence)
  6. Mengetahui adanya persediaan yang dijadikan jaminan kredit
  7. Mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup
  8. Mengetahui perjanjian pembelian/penjualan persediaan  (purchase/sales commitment) yang mempunyai pengaruh  besar terhadap laporan keuangan
  9. Memeriksa kesesuaian penyajian persediaan dalam laporan keuangan dengan PABU/PSAK

PROSEDUR PEMERIKSAAN PERSEDIAAN
Dibagi menjadi prosedur compliance test, analytical review dan substantive test
Mencakup : pembelian, penyimpanan, pemakaian dan penjualan persediaan, berkaitan dengan pembelian (utang dan pengeluaran kas), berkaitan dengan siklus penjualan (piutang dan penerimaan kas)

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance Test :
  1. Pelajari dan evaluasi internal control persediaan :, Menggunakan ICQ, Test transaksi (compliance test) pembelian, dengan sampel purchase order, Test transaksi pemakaian (bahan baku), dengan sampel material requisition, Test transaksi penjualan, dengan sampel faktur penjualan
  2. Tarik kesimpulan mengenai internal control persediaan, Jika tidak menemukan kesalahan, berarti internal control persediaan berjalan efektif, maka substantive test persediaan bisa dipersempit
Prosedur Pemeriksaan Substantive :
  1. Lakukan observasi atas stock opname (perhitungan phisik) yang dilakukan klien
  2. Minta Final Inventory List (Inventory Compilation) dan lakukan parosedur berikut : Check mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian), Cocokkan ‘quantity per book’ dengan stock card, Cocokkan ‘quantity per count’ dengan count sheet auditor, Cocokkan ‘total value’ dengan buku besar persediaan
  3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out
  4. Periksa unit price dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan bahan pembantu 
  5. Lakukan rekonsiliasi, jika stock opname dilakukan sebelum/sesudah tanggal neraca
  6. Periksa cukup tidaknya allowance untuk barang yang bergerak lambat, rusak dan ketinggalan mode
  7. Periksa subsequent event
  8. Periksa cut-off penjualan dan pembelian
  9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit, notulen rapat
  10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca
  11. Jika ada barang dalam perjalanan (Good in Transit), lakukan prosedur berikut : Minta rincian Good in Transit per tanggal neraca, Periksa mathematical accuracy, Periksa subsequent clearance
  12. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan persediaan dan usulan adjustment jika diperlukan
  13. Periksa apakah penyajian persediaan sesuai dengan PABU/PSAK