Tuesday, November 1, 2016

Sekilas Mengenai Akuntansi Keperilakuan

Pengertian Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) menurut Siegel dalam Hudayati (2002) menyatakan bahwa akuntansi keperilakuan adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi. Istilah sistem akuntansi yang dimaksud dijabarkan oleh Hudayati (2002) meliputi seluruh desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggungjawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan.
Selain itu menurut, Kuang dan Tin (2010) mendefinisikan akuntansi keperilakuan menyajikan informasi yang bersifat non keuangan. Informasi yang diberikan dapat berupa motivasi, tingkat turnover, absensi, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan lain-lain, yang seringkali bersifat kualitatif. Informasi ini dapat digunakan sebagai pendamping informasi keuangan, sehingga meningkatkan kemampuan pemakai dalam pengambilan keputusan. Selain memperkaya informasi keuangan, mempelajari akuntansi keperilakuan dapat menambah wawasan akuntan pada saat pembuatan dan pendesainan sistem akuntansi.

Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Ruang lingkup akuntansi yang dinyatakan oleh Hudayati (2002) meliputi sebagai berikut:
1.        Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi dan penggunaan sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi.
2.        Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.

3.        Metode yang memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku.