BAB I
Apakah Perilaku
Organisasi Itu?
Apakah yang dilakukan oleh
Manajer ?
Manajer adalah individu yang mencapai tujuan/ menyelesaikan tugas
melalui individu lain. Mereka membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya dan
mengatur aktivitas anak buahnya untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi.
Organisasi yaitu sebuah unit sosial yang berkoordinasi secara sadar terdiri
atas dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus
menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama.
Fungsi Manajemen
Henri Fayol, seorang industrialis Prancis abad ke 20 menulis bahwa
manajer memiliki lima fungsi manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
memerintah, mengoordinasi dan mengendalikan.
1.
Fungsi perencanaan (planning) meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi, penentuan strategi
keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan serangkaian rencana
komprehensif untuk menggabung dan menggordinasi berbagai aktivitas.
2.
Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan
tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor kepada
siapa dan dimana keputusan – keputusan dibuat.
3.
Fungsi kepemimpinan (leading) meliputi memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individu lain,
memilih saluran komunikasi yang paling efektif, menyelesaikan konflik diantara
anggotanya.
4.
Fungsi pengendalian (controlling) meliputi memantau aktivitas untuk memastikan bahwa segalanya berjalan
dengan seharusnya dan diselesaikan seperti yang telah direncanakan. Apabila
terjadi penyimpangan, tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi tersebut
pada jalur yang benar.
Peran Manajemen
Henry Mintzberg pada tahun 1960-an melakukan penelitian terhadap lima
orang eksekutif untuk menentukan tugas mereka dan menyimpulkan bahwa manajer
melakukan sepuluh peran atau rangkaian perilaku yang berbeda dan saling
berkaitan erat yang dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
1.
Antarpersonal
[1] Tokoh utama yaitu pemimpin simbolis, diwajibkan melakukan sejumlah tugas rutin
dari sebuah lembaga terkait seremonial dan bersifat simbolis. [2] Kepemimpinan yaitu bertanggung
jawab perekrutan, pelatihan, memotivasi, mengarahkan dan pendisiplinan karyawan.
[3] Penghubung yaitu mempertahankan
jaringan koneksi luar yang memberikan pertolongan dan informasi.
2.
Informasional
[4] Pemantau yaitu menerima berbagai informasi, bertindak sebagai pusat saraf
informasi internal dan eksternal organisasi. [5] Penyebar yaitu meneruskan informasi yang diterima dari orang
luar atau karyawan lain kepada anggota organisasi. [6] Juru Bicara yaitu meneruskan informasi kepada orang luar
mengenai rencana, kebijaksanaan, tindakan dan hasil organisasi, bertindak
selaku ahli dalam industri organisasi.
3.
Pengambilan Keputusan
[7] Kewirausahaan yaitu mencari peluang dalam organisasi dan lingkungannya serta
memprakarsai proyek – proyek untuk membuat perubahan. [8] Penyelesai Masalah yaitu bertanggung jawab atas tindakan
korektif ketika organisasi mengahadapi gangguan penting yang tidak terduga. [9] Pengalokasi Sumber Daya yaitu
membuat atau menyetujui keputusan – keputusan organisasi yang signifikan. [10] Negosiator yaitu bertanggung jawab
mewakili organisasi dalam negosiasi – negosiasi besar.
Keahlian Manajemen
Robert Karz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen yaitu
teknis, personal dan konseptual.
1.
Keahlian Teknis (technical skill)
meliputi kemampuan menerapkan pengetahuan dan keahlian
khusus.
2.
Keahlian Personal (human skill)
meliputi kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan
memotivasi individu lain, baik secara individual maupun dalam kelompok.
3.
Keahlian Konseptual (conceptual
skill) meliputi kemampuan mental untuk
menganalisis dan mendiagnosis situasi – situasi yang rumit.
Aktivitas Manajerial yang
Sukses VS Aktivitas Manajerial yang Efektif
Luthan dan rekan kerjanya mempelajari lebih dari 450 manajer dan
menemukan bahwa manajer terlibat dalam keempat aktivitas manajerial yaitu:
1.
Manajemen Tradisional : membuat keputusan, merencanakan dan
mengendalikan.
2.
Komunikasi :
Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan tulis menulis.
3.
Manajemen SDM : Memotivasi, mendisiplinkan, menangani
konflik, menyusun kepegawaian dan melatih.
4.
Pembangunan Jaringan : Bersosialisasi, terlibat dalam aktivitas
politik dan berinteraksi dengan individu – individu luar.
Alokasi Aktivitas Menurut
Waktu
Manajer Rata – rata : 32% Manajemen Tradisional, 20%
Manajemen SDM, 29% Komunikasi, 19% Pembangunan Jaringan.
Manajer yang Berhasil : 13% Manajemen Tradisional, 11%
Manajemen SDM, 28% Komunikasi, 48% Pembangunan Jaringan.
Manajer yang Efektif : 19% Manajemen Tradisional,
26% Manajemen SDM, 44% Komunikasi, 11% Pembangunan Jaringan.
Perilaku Organisasi (organizational behavior) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh
individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang
bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan
suatu organisasi.
Disiplin Ilmu yang Mendukung
Perilaku Organisasi
Bidang – bidang Utama yang mendukung adalah psikologi dan psikologi
social, sosiologi dan antropologi.
- Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha mengukur, menjelaskan dan terkadang mengubah perilaku manusia dan
makhluk hidup. Mereka berkontribusi dalam pengetahuan, motivasi,
kepribadian, emosi – emosi, persepsi, pelatihan, keefektifan kepemimpinan,
kepuasan pekerjaan, pembuatan keputusan individual, penghargaan kinerja,
ukuran sikap, rancangan kerja dan tekanan kerja. Unit analisisnya adalah
individual.
- Psikologi sosial adalah bidang dalam
psikologi yang memadukan konsep dari psikologi dan sosiologi serta
berfokus pada pengaruh seorang terhadap orang lainnya. Mereka
berkontribusi dalam perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi,
proses – proses kelompok dan pembuatan keputusan kelompok. Unit
analisisnya adalah kelompok.
- Sosiologi adalah studi
tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur
mereka. Mereka berkontribusi dalam komunikasi, kekuatan, konflik, perilaku
antar kelompok yang unit analisisnya adalah kelompok. Kontribusi lain
yaitu teori organisasi formal, teknologi organisasional, perubahan
organisasional dan kultur organisasional yang unit analisisnya adalah
sistem organisasi.
- Antropologi adalah studi kemasyarakatan
untuk mempelajari manusia dan aktivitas – aktivitas mereka. Mereka berkontribusi
dalam nilai – nilai komparatif, sikap – sikap komparatif dan analisis
lintas kultural yang unit analisisnya kelompok. Kontribusi lain yaitu
kultural organisasional. Lingkungan organisasional dan kekuatan dengan
unit analisis adalah sistem organisasi.
Tantangan dan Peluang untuk
Perilaku Organisasi
- Merespons Globalisasi
Organisasi tidak lagi
dipisahkan oleh batas – batas nasional. Dalam prosesnya, pekerjaan manajer
mengalami perubahan sebagai contoh diantaranya:
·
Penugasan luar negeri yang meningkat.
·
Bekerja dengan individu – individu
dari kultur berbeda.
·
Menanggulangi reaksi
antikapitalisme
·
Memantau perpindahan pekerjaan ke
negara yang mempunyai tenaga kerja berbiaya rendah.
·
Mengatur individu selama perang
melawan teror berlangsung.
- Mengelola Keragaman Angkatan Kerja
Konsep bahwa organisasi
menjadi semakin heterogen dalam hal gender, usia, ras, etnik, orientasi seksual
dan keterlibatan berbagai kelompok lain. Contohnya: Menerima keragaman,
perubahan pada demografis AS dan Implikasi.
- Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas
Para manajer saat ini mengerti bahwa keberhasilan dari usaha apapun
dalam meningkatkan kualitas dam produktivitas harus melibatkan karyawan mereka.
Karyawan tidak hanya akan menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan perubahan
tetapi juga semakin aktif berpartisipasi dalam merencanakan perubahan tersebut.
- Merespons Kurangnya Tenaga Kerja
Manajer membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih.
Manajer juga harus mengubah praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari
angkatan kerja yang lebih tua dan memikirkan memotivasi pekerja lebih muda yang
merasa terhambat ketika kolega lebih tua tidak pensiun.
- Meningkatkan Layanan Pelanggan
Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal
menyenangkan pelanggan. PO bisa memberikan bimbingan yang baik dalam membantu
para manajer menciptakan kultur – kultur seperti: karyawan yang ramah dan
sopan, mudah didatangi, berpengetahuan, cepat dalam merespons kebutuhan dan
bersedia melakukan apapun yang diperlukan untuk menyenangkan pelanggan.
- Meningkatkan Keahlian Personal
Mempelajari cara – cara untuk merancang pekerjaan yang memotivasi, dan
cara membentuk tim yang lebih efektif.
- Memberdayakan Orang yaitu membuat
karyawan – karyawan bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan.
- Menstimulasi Inovasi dan Perubahan
Karyawan suatu organisasi bisa menjadi pendorong inovasi dan perubahan
atau sebaliknya menjadi batu penghalang. Tantangan bagi manajer adalah
menstimulasi kreatifitas dan daya tahan mereka terhadap perubahan. Bidang PO
memberikan banyak ide dan teknik untuk membantu merealisasikan tujuan ini.
- Mengatasi “Kesementaraan”
Manajer zaman sekarang harus belajar menghadapi kesementaraan dan
belajar hidup dengan fleksibilitas, spontanitas dan ketidakpastian. Studi PO
bisa memberikan wawasan yang penting untuk membantu anda memahami dunia kerja
dengan perubahan terus menerus, cara mengatasi perlawanan terhadap perubahan
dan cara terbaik menciptakan kultur organisasi yang tumbuh berdasarkan
perubahan.
- Bekerja dalam organisasi berjaringan
Semakin banyak karyawan yang melakukan pekerjaan mereka dengan cara
dihubungan dengan karyawan lain melalui jaringan. PO bisa memberikan wawasan
yang berharga untuk membantu mengasah keahlian tersebut.
- Membantu Karyawan menyeimbangkan konflik kehidupan dengan
pekerjaan
Organisasi yang tidak membantu orang – orang mereka mencapai
keseimbangan kehidupan pekerjaan akan mendapatkan semakin banyak kesulitan
untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang paling andal dan bermotivasi.
- Meningkatkan perilaku etis
Para anggota organisasi semakin merasa diri mereka menghadapi dilema
etika yaitu situasi dimana individu diharuskan mendefinisikan kelakuan yang
benar dan yang salah. Manajer harus menciptakan iklim etis yang sehat untuk
karyawan sehingga karyawan bisa melakukan pekerjaan mereka dengan produktif dan
menghadapi sedikit ambiguitas terkait apa yang merupakan perilaku yang benar
dan yang salah.
Mengembangkan Model Perilaku
Organisasi
Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari beberapa fenomena
nyata dunia.
Salah satu persoalan Perilaku Organisasi adalah produktivitas. Produktivitas adalah ukuran kinerja
yang mencakup efektifitas dan efisiensi. Efektifitas
adalah pencapaian tujuan – tujuan sedangkan efisiensi dalah rasio hasil efektif dengan masukan yang dibutuhkan
untuk mencapainya.
Variabel Dependen
Faktor – faktor yang
mempengaruhi efektifitas dan efisiensi individu, kelompok dan organisasi secara
keseluruhan:
- Mangkir yaitu ketidakhadiran di kantor
tanpa izin.
- Perputaran Karyawan yaitu pengunduran
diri permanen secara sukarela maupun tidak sukarela dari suatu organisasi.
- Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja yaitu
perilaku sukarela yang melanggar norma – norma organisasi yang signifikan
dan dengan demikian, mengancam kesejahteraan atau anggota – anggotanya.
- Perilaku Kewargaan Organisasi yaitu perilaku pilihan yang
tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan namun
mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif.
- Kepuasan Kerja yaitu perasaan positif tentang
pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik –
karakteristiknya.
Variabel Independen
- Variabel tingkat individual
·
Persepsi,
Pembuatan keputusan individual, pembelajaran dan motivasi
- Variabel tingkat kelompok
BAB 2
Dasar – Dasar
Perilaku Individual
Kecerdasan adalah satu karakteristik yang dibawa individu ketika mereka bergabung
dalam suatu organisasi. Peneliti membagi kecerdasan kedalam empat sub bagian (multi kecerdasan):
- Kecerdasan kognitif meliputi kecerdasan
yang telah lama diliput oleh tes – tes kecerdasan tradisional.
- Kecerdasan sosial adalah kemampuan
seseorang untuk berhubungan secara efektif dengan individu lain.
- Kecerdasan emosional adalah kemampuan
untuk mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi.
- Kecerdasan kultural adalah kesadaran akan
perbedaan – perbedaan lintas kultural dan kemampuan untuk berfungsi secara
berhasil dalam situasi lintaskultural.
Kemampuan (ability) adalah
kapasistas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan. Kemampuan merupakan sebiah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan sesorang. Kemampuan seorang individu terbagi dua yaitu:
- Kemampuan Intelektual (intellectual
ability)
Yaitu kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental – berpikir, menalar, dan
memecahkan masalah. Kemampuan intelektual memiliki tujuh dimensi diantaranya:
·
Kecerdasan Angka yaitu kemampuan melakukan
aritmatika dengan cepat dan akurat. Contoh pekerjaan: akuntan menghitung paja
penjualan serangkaian barang.
·
Kecerdasan Verbal yaitu kemampuan memahami apa
yang dibaca atau didengar dan hubungan antara kata – kata. Contoh pekerjaan:
Manajer pabrik mengikuti kebijakan perusahaan pada perekrutan.
·
Kecerdasan persepsi yaitu kemampuan
mengidentifikasi kemiripan dan perbedaan visual secara cepat dan akurat. Contoh
pekerjaan: Penyelidik kebakaran mengidentifikasi petunjuk untuk mendukung
tuntutan pembakaran secara sengaja.
·
Keceradasan induktif yaitu kemampuan
mengidentifikasi urutan logis dalam sebuah masalah dan kemudian memecahkan
masalah tersebut. Contoh pekerjaan: Periset pasar meramalkan permintaan untuk
sebuah produk pada periode waktu selanjutnya.
·
Kecerdasan deduktif yaitu kemampuan
menggunakan logika dan menilai implikasi dari sebuah argumentasi. Contoh
pekerjaan: Pengawas memilih antara dua saran berbeda yang ditawarkan oleh
karyawan.
·
Visualisasi Spasial yaitu kemampuan
membayangkan bagaimana sebuah objek akan terlihat bila posisinya dalam ruang
diubah. Contoh pekerjaan: Dekorator interior mendekorasi ulang sebuah kantor.
·
Daya Ingat yaitu kemampuan menyimpan dan
mengingat pengalaman masa lalu. Contoh pekerjaan: Tenaga penjual mengingat nama
– nama pelanggan.
- Kemampuan Fisik (physical
ability)
Yaitu kemampuan melakukan
tugas – tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik
serupa. Kemampuan fisik dasar terbagi menjadi sembilan yaitu:
·
Faktor Kekuatan: [1] Kekuatan dinamis
yaitu kemampuan menggunakan kekuatan otot secara berulang atau terus menerus. [2] Kekuatan tubuh yaitu kemampuan memanfaatkan kekuatan otot
menggunakan otot tubuh (khususnya otot perut). [3] Kekuatan statis yaitu kemampuan menggunakan kekuatan terhadap
objek eksternal. [4] Kekuatan eksplosif
yaitu kemampuan mengeluarkan energi maksimum dalam satu atau serangkaian
tindakan eksplosif.
·
Faktor Fleksibilitas: [5] Fleksibilitas luas yaitu kemampuan menggerakkan tubuh dan otot
punggung sejauh mungkin. [6]
Fleksibilitas dinamis yaitu kemampuan membuat gerakan – gerakan lentur yang
cepat dan berulang – ulang.
·
Faktor Lainnya: [7] Koordinasi tubuh yaitu kemampuan mengoordinasikan tindakan
secara bersamaan dari bagian – bagian tubuh yang berbeda. [8] Keseimbangan yaitu kemampuan mempertahankan keseimbangan
meskipun terdapat gaya yang menganggu keseimbangan. [9] Stamina yaitu kemampuan mengerahkan upaya maksimum yang
membutuhkan usaha berkelanjutan.
Karakteristik Biografis adalah karakteristik perseorangan seperti usia, gender, ras dan masa
jabatan yang diperoleh secara mudah dan objektif dari arsip pribadi seseorang.
- Usia
Pekerja lebih tua memiliki kualitas positif yaitu pengalaman, penilaian,
etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap kualitas. Tetapi mereka dipandang
kurang memiliki fleksibilitas dan sering menolak teknologi baru.
- Gender
- Ras
- Masa Jabatan
Pembelajaran adalah
setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjasi sebagai hasil dari
pengalaman. Ada tiga teoru yang menjelaskan proses dimana kita memperoleh pola
perilaku yaitu
- Pengondisian Klasik adalah jenis pengondisian
dimana individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan
respons baru.
- Pengondisian Operant adalah jenis pengondisian
dimana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau
mencegah sebuah hukuman.
- Pembelajaran Sosial adalah pandangan bahwa orang –
orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Pengaruh
model adalah sentral pada sudut pandang pembelajaran sosial ada empat
proses yang ditemukan untuk menentukan pengaruh sebuah model pada seorang
individu: [1] Proses perhatian,
[2] Proses penyimpanan, [3] Proses reproduksi motor, [4] Proses penegasan.
Pembentukan: Alat Manajerial
Pembentukan perilaku (shaping
behavior) secara
sistematis menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan seorang individu
lebih dekat kepada respons yang diharapkan. Terdapat empat metode cara
pembentukan perilaku melalui [1]
penegasan positif adalah menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang
menyenangkan. [2] penegasan negatif
adalah menindaklanjuti respons dengan penghentian atau penarikan sesuatu yang
tidak menyenangkan. [3] Hukuman
menyebabkan sebuah kondisi tidak menyenangkan dalam upaya menghilangkan
perilaku yang tidak diharapkan. [4]
Peniadaan adalah menghapuskan semua penegasan yang mempertahankan sebuah
perilaku.
Dua jenis utama jadwal penegasan
adalah
[1] Penegasan berkesinambungan (continous
reinforcement)
menegaskan perilaku yang diharapkan setiap kali dan setiap waktu penegasan
tersebut dilakukan. Pengaruh pada perilaku: pembelajaran secara cepat terhadap
perilaku yang baru tetapi lenyap dengan cepat. Contoh: pujian.
[2] Penegasan berkala (intermittent
reinforcement) adalah
menegaskan suatu perilaku yang diinginkan yang cukup sering menyebabkan
perilaku tersebut, diulangi namun tidak setiap saat ditunjukkan. Penegasan
berkala dapat berupa tipe rasio atau interval.
· Jadwal interval tetap yaitu memberi jarak penghargaan pada interval waktu yang seragam/tetap.
Pengaruh pada perilaku: kinerja rata – rata dan tidak teratur dan lenyap dengan
cepat. Contoh: bayaran mingguan
· Jadwal interval variabel yaitu mendistribusikan penghargaan pada waktu sedemikian sehingga
penegasan tersebut tidak dapat diprediksikan. Pengaruh pada perilaku: kinerja
yang cukup tinggi dan stabil dan lenyap dengan lambat. Contoh: kuis dadakan.
· Jadwal rasio tetap yaitu mencetuskan penghargaan setelah sejumlah respons yang tetap atau
konstan. Pengaruh pada perilaku: kinerja tinggi dan stabil didapat dengan cepat
tetapi juga lenyap dengan cepat. Contoh: bayaran tarif per buah.
· Jadwal rasio variabel yaitu memvariasikan penghargaan secara relatif terhadap perilaku
individu. Pengaruh pada perilaku: kinerja sangat tinggi dan lenyap dengan
lambat. contoh: penjualan berdasarkan komisi.
CEK DISINI
CEK DISINI